Ramadhan tanpa kurma tuh bagai sayur tanpa garam. Iya ngga sih? Selain disunnahkan oleh Rasulullah Saw., kelebihan lain dari si buah manis nan legit ini menjadikan masyarakat Indonesia menobatkannya menjadi salah satu icon Ramadhan. Padahal sih, ya… bisa-bisa saja makan kurma di bulan lain. Akses belinya pun relatif mudah. Kurma selalu ditemukan di toko oleh-oleh haji. Bahkan, dengan kecanggihan teknologi, kita tinggal klik, klik, klik gawai kita, beberapa hari kemudian si kurma yang kita pesan sudah diantarkan kurir ke depan pintu rumah.
Photo credit to : Abu Dhabi Confidential
Jadi kenapa dong, buah ini lebih populer di bulan Ramadhan? Hmmm, mungkin karena sudah jadi icon itu, ya. Sugesti masyarakat bahwa makan kurma lebih “seru” ketika sedang shaum di Bulan Ramadhan. Ah, ceuk saha, Mak? (B. Sunda: Ah, kata siapa, Mak?)
Anyway, daripada menyimak omongan Mamak yang mengawang-awang hanya berdasarkan kemungkinan-kemungkinan atas asas praduga tak bersalah, yuk intip informasi yang berhasil mamak kumpulkan mengenai buah kurma yang membuatnya menjadi primadona bulan Ramadhan ini!