Diary of BLW ala Arsyad Part 3

Seminggu yang lalu, entah kenapa Arsyad seperti enggan dan tidak bersemangat ketika waktu makan tiba. Makanan yang ada di depannya hanya dilihat, dipegang, kadang digaruk, diemut sebentar… sudah. Mulai tidak kondusif, rewel, dsb. Mamak kadang greget juga. Kalau sudah greget cuman bisa mesem-mesem.

Kata neneknya sih “lelah” harus makan sendiri.. “lelah” harus memegang, menggigit, mengunyah dan menelan makanan. Si bayi butuh makanan lembut! “Makanan bayi yang semestinya”!!! Hahaa. Maka dibuatlah bubur dari tepung kacang hijau organik dan ASI, kadang dicampur lagi dengan pisang atau labu yang dihancurkan. Hasilnya? Lumayan. Lumayan menguras keringat lagi! Hehee.. Karena Arsyad yang terbiasa makan sendiri, lebih sibuk bergerak ketika disuapi. Gerak badannya terlihat seperti ingin makan sendiri. Ya sudah, saya kondisikan dia untuk memegang sendok dan memasukkannya ke mulutnya. It works a bit. It calms him for while.

Kesimpulannya? Jangan menyerah untuk mengaksikan BLW meskipun setiap acara makan harus diakhiri dengan menggembol Arsyad ke kamar mandi, membersihkan tangan, sekitar mulut, leher, bahkan rambutnya karena kadang Arsyad suka garuk-garuk dengan tangan yang belepotan. 😀 Setelah itu, “simpan” Arsyad di play ground-nya, giliran kursi makan dan daerah sekitarnya yang dibersihkan.

Leave a comment